Mendikbud Didesak Luluskan Semua Peserta UN
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Mohammad Nuh didesak untuk meluluskan seluruh peserta ujian
nasional (UN). Menurut sejumlah anggota dewan, hal itu merupakan
keputusan terbaik sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
pemerintah atas kekacauan pelaksanaan UN akibat keterlambatan distribusi
soal.
"Bapak (M Nuh, red) sudah menyatakan ini bagian
tanggung jawab saya, bukan hanya ini masalah dan akan evaluasi. Itu
normatif. Saya ingin semua peserta ujian diberikan kelulusan 100 persen
sebagai tanda kelulusan untuk perguruan tinggi," ujar anggota Komisi X
dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Eko Hendro Purnomo, dalam rapat
dengar pendapat dengan Mendikbud di kompleks Parlemen, Jumat
(26/4/2013).
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi X dari
Fraksi Partai Demokrat Anton Sukartono Suratto. "Ini perlu dilakukan
Menteri, bahwa UN tidak bisa menjadi patokan untuk kelulusan. Jadi perlu
diluluskan semua. Saya rasa ini bagian dari pertanggungjawaban atas
kesalahan ini," tegas Anton.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) mengumumkan penundaan jadwal ujian nasional (UN) 2013 untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket
C di 11 provinsi. Provinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN tersebut
adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Jumlah siswa
peserta di 11 provinsi tersebut sebanyak 1,1 juta dari 3.601 SMA/MA dan
1.508 SMK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengemukakan, untuk
mencetak materi UN kali ini, Kemdikbud menunjuk 6 percetakan. Dari
keenam percetakan itu, lima di antaranya sudah siap, sedangkan satu
percetakan, yaitu PT Ghalia Printing Indonesia yang tugasnya menyebarkan
soal ke Indonesia bagian tengah sedang berusaha sekuat tenaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar