Sabtu, 27 April 2013

Seputar Ujian Nasional

Mendikbud Didesak Luluskan Semua Peserta UN


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh didesak untuk meluluskan seluruh peserta ujian nasional (UN). Menurut sejumlah anggota dewan, hal itu merupakan keputusan terbaik sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas kekacauan pelaksanaan UN akibat keterlambatan distribusi soal.
"Bapak (M Nuh, red) sudah menyatakan ini bagian tanggung jawab saya, bukan hanya ini masalah dan akan evaluasi. Itu normatif. Saya ingin semua peserta ujian diberikan kelulusan 100 persen sebagai tanda kelulusan untuk perguruan tinggi," ujar anggota Komisi X dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Eko Hendro Purnomo, dalam rapat dengar pendapat dengan Mendikbud di kompleks Parlemen, Jumat (26/4/2013).
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi X dari Fraksi Partai Demokrat Anton Sukartono Suratto. "Ini perlu dilakukan Menteri, bahwa UN tidak bisa menjadi patokan untuk kelulusan. Jadi perlu diluluskan semua. Saya rasa ini bagian dari pertanggungjawaban atas kesalahan ini," tegas Anton.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengumumkan penundaan jadwal ujian nasional (UN) 2013 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 provinsi. Provinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN tersebut adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Jumlah siswa peserta di 11 provinsi tersebut sebanyak 1,1 juta dari 3.601 SMA/MA dan 1.508 SMK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengemukakan, untuk mencetak materi UN kali ini, Kemdikbud menunjuk 6 percetakan. Dari keenam percetakan itu, lima di antaranya sudah siap, sedangkan satu percetakan, yaitu PT Ghalia Printing Indonesia yang tugasnya menyebarkan soal ke Indonesia bagian tengah sedang berusaha sekuat tenaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar